Di suatu ketika di desa maibit hiduplah seorang janda yang bernama Sri Penganti dan adiknya bernama Joko Grenteng.mereka tinggal di dekat sendang ( perairan terbuka/semacam kolam kecil).
keindahan dan kecantikan janda itu sangatlah terkenal,banyak pemuda yang mengagumi kecantikannya,salah satunya Dalang Budoyo (dari desa maner).
suatu ketika saat Sri Penganti atau biasa di sebut Lanjar Maibit (lanjar yang artinya semasa dia menikah belum pernah melakukan hubungan suami istri) sedang mandi di sendang tiba tiba Dalang Budoyo datang karena dia sangat mengagumi kecantikan Lanjar Maibit dia melihat Lanjar Maibit sedang mandi lalu dia naik ke atas pohon yang berada tak jauh dari tempat pemandian untuk memperhatikan Lanjar Maibit mandi dari atas pohon.tak sengaja lanjar maibit melihat bayangan di air yaitu bayangan Dalang Budoyo yang sedang memperhatikannya mandi dari atas pohon.saat melihat bayangan itu seketika Lanjar Maibit memakai selendangnya atau baju dan pergi meninggalkan tempat pemandiaanya.ternyata cincin Llanjar tertinggal di batu,Dalang Budoyo melihat cincin tersebut dan mengambilnya walaupun dia tidak bisa memiliki hati lanjar maibit tapi dia cukup senang mendapatkan cincin dari wanita yang sangatdi cintainya.
Selain Dalang Budoyo ada Begendung Kuwon (dari desa Pekuwon),Minak Jepolo (dari desa Sawahan/Logawe) dan masih banyak pemuda yang mengagumi Lanjar Maibit dan ingin menikahinya tapi mereka semua tidak ada yang bisa meluluhkan hati Lanjar Maibit.
Suatu ketika ada pemuda tampan yang bernama Minak Anggrang(dari padangan) putra Bupati Padangan sedang berburu burung di dekat sendang dia bertemu Lanjar Maibit dan dia terpesona oleh kecantikan sang Lanjar Maibit pada saat itu juga dia lansung jatuh cinta pada Lanjar ternyata Lanjar pun juga menyukai Minak Anggrang dan mereka pun menikah.
Suatu hari Minak Anggrang melihat istrinya sedang bersama pemuda pemuda itu tidak lain adalah Joko Grenteng yaitu adik dari Lanjar Maibit karena Minak Anggrang melihat kedekatan mereka diapun cemburu dan curiga kemudian Minak Anggrang menuduh bahwa JokoGrenteng selingkuhan Lanjar Maibit.Joko Grenteng menjelaskan bahwa mereka bersaudara,tetapi Minak Anggrang tidak mempercayainya dan Minak Anggrang menyuruh mereka membuktikan kalau mereka benar benar bersaudara.kemudian Joko Grenteng dan Lanjar Maibit setuju untuk melakukan bunuh diri berdasarkan syarat yang di berikan Minak Anggrang untuk membuktikan bahwa mereka bersaudara dan mereka tidak berselingkuh.jika posisi kepala mayat mereka berdua berbeda dengan posisi saat mereka di kubur(kepala bersingkuran)membuktikan bahwa mereka benar benar bersaudara dan mereka tidak bersalah dan jika posisi kepala mereka tidak berubah atau tetap pada posisi mereka saat di kuburkan(kepala saling berhadapan) itu berarti mereka membuktikan tidak bersaudara dan mereka bersalah.beberapa hari setelah kematian Joko Grenteng dan Lanjar Maibit Minak Anggrang mengali kuburan Joko Grenteng dan Lanjar untuk melihat posisi kepala mereka.dan ternyata posisi kepala mereka berdua berbeda dengan posisi mereka pada saat di kubur (kepala bersingkuran)yang artinya mereka benar benar bersaudara dan mereka tidak bersalah.mengetahui itu Minak Anggang sangat terkejut dan sangat menyesal karena dia tidak percaya pada penjelasan Joko Grenteng dan istri yang sangat di cintainya Lanjar Maibit
Penyesalan pada diri Minak Anggrang terus terasa setiap saat sampai Minak Anggrang jatuh sakit kemudian ajal menjemputnya.
Dari kejadian itu menjelaskan bahwa Lanjar Maibit memiliki kesatuan cantik luar maupun dalamdan kemurnian cinta yang di miliki oleh seorang wanita.oleh karena itu untuk menghormati kemurnian Lanjar Maibit orang orang di desa Maibit menyebut daerah di sekitar sendang sebagai sendang Lanjar Maibit.
EmoticonEmoticon