Gunung Bancak Magetan
Disunting adari beberapa sumber, dengan harapan Magetan makin Top.
Gunung Bancak adalah sebuah perbukitan di lereng gunung Lawu sebelah timur. Tepatnya di wilayah Kabupaten Magetan sebelah selatan. Berbicara tentang Gunung Bancak, menurut cerica dari orang tua dahulu, banyak tersimpan misteri-misteri yang ada di Gunung bancak. LEGENDA GUNUNG BANCAK Dahulu kala pada jaman Ramayana, salah satu abdi dari Prabu Rama yang sakti mandraguna yang bernama Anoman sedang marah besar. Karena kemarahannya yang memuncah dan tak dapat dikendalikan, dia menendang puncak Gunung Lawu sampai terlempar jauh ke arah timur. Jadilah perbukitan Gunung Bancak. Sampai sekarang legenda itu masih dipercaya bahwasannya keberadaan Gunung Bancak merupakan puncak dari Gunung Lawu. Gungng Bancak / Gunung Emas Cerita dari orang tua dahulu bahwasannya Gunung bancak Magetan apabila dilihat dari sebelah timur pada waktu tertentu akan terlihat bercahaya seperti emas. Dari situlah maka gunung bancak disebut juga sebagai Gunung Kencono atau Gunung Emas. Ada juga cerita dari mulut ke mulut bahwa banyak orang yang berasal dari timur Gunung Bancak mencari pesugihan di situ tepatnya di bukit Seprecet ( masuk wilayah Desa Sundul ) yang dipercaya banyak orang sebagai kerajaan dari makhluk ALLAH yang ada di alam sebelah ( alam gaib maksudnya ). Cerita lain menyebutkan bahwasannya Gunung Bancak merupakan tempat penyimpanan dari harta karun peninggalan jaman dahulu yang berupa bongkahan emas dan sebagainya yang banyak orang menyebutnya sebagai Dana Revolusi ( kenyataannya serahkan saja pada yang mencetak jagat raya ini ) . Sarean Ratu Di Gunung Bancak Magetan ada sebuah makam peninggalan dari jaman kerajaan Mataram yang menyimpan jasat Eyang Maduretno yang terkenal dengan Sarean Ratu / Kuburan Ratu. Tepatnya di Gunung Bancak sebelah selatan yang masuk Desa Giripurno Kecamatan Kawedanan, Magetan. Cerita dari SESEPUH / Penerawangan Alam Gaib Ada sebuah benteng yang mengelilingi gunung bancak khususnya bukit Seprecet yang merupakan bagian dari wilayah Desa Sundul. Tetapi pagar benteng itubukan terbuat dari bahan sewajarnya sebuah benteng, tetapi benteng tersebut dari manusia yang sudah tersusun tiga sab. Dan masih banyak lagi cerita-cerita mistis lainnya seperti keberadaan Sendang Teleng Desa Sundul dan sebagainya. Terlepas dari kisah dan cerita di atas, Gunung Bancak mempunyai panorama alam yang indah. Sekarang keberadaannya yang sudah kembali menjadi hutan ( kebanyakan pohon jati ), sangat cocok untuk petualangan bagi pecinta alam untuk menyalurkan hobi mereka. Ratusan Rusa telah menghuni Gunung Bancak ini, juga pernah ditemuai kera, ular yang besar, ayam hutan, dan masih banyak lagi hewan yang menghuni perbukitan gunung bancak ini. Bagi para pecinta alam dan penyuka petualangan. tidaklah salah apabila anda menyempatkan diri berpetualang di Gunung Bancak ini. Bagi penyuka misteri silahkan saja menyibak banyak misteri yang ada di Gunung Bancak ini. Semoga info ini bisa menambah wawasan anda untuk lebih mengenal lagi Gunung Bancak dan melengkapi cerita dan tulisan yang sudah ada.
Masih banyak yang belum tahu bahwasannya Gunung Bancak menyimpan suatu kisah yang begitu melegenda di Magetan yang keberadaannya di buktikan dengan peninggalan sejarah berupa suatu makam yang sering di sebut oleh warga sekitar Gunung Bancak dengan Kuburan Ratu/ Sarean Ratu.
Dahulu cerita orang tua, di dalam makam tersebut ada peninggalan dari jaman kerajaan berupa gentong dan kendi yang terbuat dari emas , tetapi sudah hilang karena dicuri orang.
Terlepas dari cerita semua itu, Sarean Ratu merupakan suatu peninggalan sejarah yang seharusnya tidak boleh dilupakan begitu saja.
Penduduk sekitar setiap tahun baru islam ( 1 Suro/Muharam ) selalu melaksanakan do'a bersama/ tahlilan di Sarean Ratu untuk mendoakan arwah arwah beliau yang tentunya untuk mengenang jasa jasa beliau kepada daerah tersebut. Sehingga setiap tanggal 1 Suro di Sarean Ratu selalu ramai oleh para peziarah ataupun orang orang yang hanya berkunjung dan berlibur.
Jalan menuju Sarean Ratu sudah dibangun sejak masa Bapak Basofi Sudirman menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur sehingga bisa di akses dengan mudah memakai kendaraan roda dua, roda empat ataupun jalan kaki yang tentunya bisa sambil menikmati pemandangan alam sekitar gunung bancak yang begitu indah.
Bagi pecinta alam tentunya tempat ini merupakan tempat yang sangat sesuai untuk menyalurkan hobi berpetualang. Dengan di dukung suasana alam yang begitu indah tentunya akan mendapat suatu tantangan dan sensasi petualangan yang berbeda dari tempat lainnya.
Letak Geografis Gunung Bancak :
Gunung Bancak terletak diantara empat Kecamatan dari wilayah Kabupaten Magetan diantaranya :
1. Kecamatan Parang : Desa Sundul
2. Kecamatan Ngariboyo : Desa Banjarpanjang
3. Kecamatan Kawedanan : Desa Giripurno, Desa Ngentep
4. Kecamatan Lembeyan : Desa Krowe, Desa Pupus
Titik koordinat dari Gunung Bancak Magetan berada di sekitar titik 27,43.01.28 LS dan 111,23.29.73 BT.
Gunung Bancak : kumpulan banyak bukit
Kalau Anda mencoba melihat keberadaan Gunung Bancak dari foto hasil pencitraan satelit, mungkin akan terlihat bahwa Gunung Bancak hanya terdiri dari dua bukit. Tetapi dalam kenyataanya Gunung Bancak sendiri terdiri dari banyak bukit yang berkumpul menjadi satu dan membentuk suatu pegunungan yang dinamakan Gunung Bancak. Masing masing bukit tersebut diberi nama sesuai dengan nama puncak dari bukit tersebut. Diantaranya :
1. Bukit Seprecet
2. Bukit Semunu
3. Bukit Sekelir
4. Puntuk Simun
5. Bukit Ceme
6. Bukit Selenguk, dll
Sebenarnya masih banyak bukit bukit yang belum disebutkan karena memang tidak tahu nama namanya. Nama Nama di atas hanya sebatas pengetahuan yang ada saja.
Keadaan Alam
Dahulu sebagian besar tanah Gunung Bancak digunakan warga sekitar yang mempunya hak milik tanah di situ sebagai ladang yang sering ditanami ubi ubian untuk menopang kehidupan mereka. Tetapi sekarang seiring berkembangnya pengetahuan dan wawasan warga sekitar, ladang ladang yang dulu digunakan sebagai lahan pertanian sekarang dialih fungsikan sebagai hutan rakyat yang kebanyakan ditanami dengan pohon jati. Jadi kalau pada musim penghujan Gunung Bancak selalu berubah seperti layaknya hutan jati yang begitu lebat dan padat. Ditambah dengan tumbuh suburnya semak semak sehingga menjadikan Gunung Bancak seperti hutan belantara.
Untuk menopang pertanian masyarakat dan memudahkan mengangkutan hasil pertanian, sekarang ini di Gunung Bancak sudah ada akses jalan yang bisa dilewati oleh kendaraan semacam Truk untuk mengangkut kayu hasil hutan yang ada. Ada dua akses jalan yang membelah perbukitan di gunung ini yaitu :
Jalan antara Desa Sundul Kecamatan Parang yang terhubung dengan Desa Giripurno Kecamatan Kawedanan.
Jalan antara Desa Krowe Kecamatan Lembeyang yang terhubung dengan Desa Ngentep Kecamatan Kawedanan.
Dua akses jalan tersebut sangat membantu masyarakat sekitar untuk memperlancar mengangkut hasil pertanian dan hasil hutan.
Di tengah perbukitan Gunung Bancak ada semacam lembah yang lumayan luas dan datar yang digunakan sebagai lahan pertanian warga. Daerah itu lebih terkenal dengan daerah Telogo Asat ( telaga yang tidak ada airnya). Konon ceritanya dahulu memang ada yang mau membuat telaga di situ. Tetapi belum selesai karena keduluan oleh ayam jago yang berkokok, seperti layaknya asal usul tempat dan telaga dari daerah lain.
Makam Eyang Maduretno / Sarehan Ratu
Di Gunung Bancak tepatnya di Desa Giripurno ada makam peninggalan jaman kerajaan yang sangat terkenal yang oleh warga sekitar disebut sebagai Kuburan Ratu atau Sarean Ratu. Makam tersebut juga terkenal sebagai Makan Eyang Maduretno yang masih keturunan dari Kerajaan Surakarta. Setiap tahun baru jawa 1 Suro selalu diadakan doa bersama di Makam Tersebut.
Makam G.B.R.Ay. Maduretno
Nama Lain: Makam Gunung Bancak, Pesarean Eyang Ronggo, Sarean Ratu
Lokasi: Puncak Gunung Bancak, Desa Giripurno, Kecamatan Kawedanan, Kabupaten Magetan
Keadaan Umum: Makam G.B.R.Ay. Maduretno ini lebih dikenal masyarakat sekitar sebagai Sarean Ratu. Pada pesarean ini terdapat dua makam utama yakni makam G.B.R.Ay. Maduretno dan K.P.A.H. Ronggo Prawirodirdjo III. Makam utama terletak di dalam sebuah bangunan berbentuk rumah. Di muka bangunan rumah tersebut terdapat dua buah pohon yang seakan-akan menjadi gerbang masuk menuju bangunan utama. Di bawah salah satu pohon tersebut terdapat arca dwarapala. Fungsi arca dwarapala adalah menjaga gerbang masuk suatu tempat suci atau tempat penting. Dwarapala digambarkan dalam posisi jongkok bersiaga. Salah satu tangannya memegang senjata gada. Gada dianggap sebagai salah satu atribut atau simbol penghancur kegelapan yang mengancam.
Sejarah: K.P.A.H. Ronggo Prawirodirdjo III adalah Adipati Maospati Madiun ke III, sedangkan G.B.R.Ay. Maduretno adalah Putri Hamengku Buwono II dan merupakan permaisuri K.P.A.H. Ronggo Prawirodirdjo III.
K.P.A.H. Ronggo Prawirodirdjo III dihukum mati sebagai pemberontak melawan penjajahan Belanda dan dimakamkan di makam pemberontak Banyu Sumurup tahun 1810. Pada tahun 1957, K.P.A.H. Ronggo Prawirodirdjo III dinyatakan sebagai pejuang perintis perlawanan terhadap kolonialis Belanda oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan dimakamkan kembali di Gunung Bancak Desa Giripurno yang merupakan makam G.B.R.Ay. Maduretno.
Kegiatan Terkait: Upacara Bersih Desa setiap bulan Syuro (Kelender Jawa) dan ritual bersifat personal.
1 comments:
Write commentsKalau jatisari ikut mana kak
ReplyEmoticonEmoticon