Gunung Penaggungan tetap menaruh tidak sedikit warisan peristiwa peninggalan Majapahit. Baik itu berbentuk Candi, Punden Berundak, maupun Goa, yg seluruhmerupakan napak tilas. Napak tilas artinya ruang tersebut sempat di singgahi oleh Raja, Panditha, Empu maupun sosok hebat yang lain di jaman Majapahit . Singgah utksekedar beristirahat sewaktu menempuh perjalanan, bersembunyi atau menyusun taktik kepada misi peperangan, s/d laksanakan pertapaan atau bersemedi.
Salah satu nya merupakan Goa Gembyang yg terletak di Desa Kuripansari, Kecamatan Pacet, Mojokerto. Yg menurut narasi Juru Kunci, bahwa di Goa ini Prabu Brawijaya Raja Majapahit sempat bertapa bersama Prajurit & Abdi nya. Ada serta yg dinamakan Goa Putri di sebelah Goa & pun di sebelah kanan Goa ada Lubang mungil yg di yakinitu merupakan Goa Maling Caluring. Konon Lubang mungil tersebut mampu tembus ke Kerajaan Majapahit jaman lalu.
Di tempat Goa berada terdapat hunian mungil( satu-satunya hunian di lereng bukit itu) yg terbuat dari "Gedek" ( anyaman bambu) buat dinding & tiang penyanggahunian. Hunian tersebut di huni oleh Mbah Pardi, Juru kunci Goa Gembyang. Mbah tinggal dgn istri & satu orang anak wanita nya. Yg menarik disitu yaitu tak adanyaajaran listrik di hunian Mbah Pardi, maka jika kita berkunjung ke Goa & mampir ke hunian Mbah, keadaanya bakal gelap sekali, cuma di terangi oleh "damar ublik" (lampu minyak tanah). Kopi panas dapat serta-merta disediakan oleh Istri Mbah bila kita bertamu ke rumahnya.
Samping hunian Mbah Pardi
Siang hri disitu pemandangan dapat terasa amat tidak sama, dari tengah malam hri yg menyeramkan tidak dengan lampu. Susana di siang hri dapat beralih jadi amat sangat asri dgn hijau pepohonan, kumplit dgn tidak sedikit Tupai yg berkeliaran di pohon jambu merah & mangga depan hunian persis. Yg menciptakan heran, nyata-nyatanya Si Mbah memang lah berikan makan tupai-tupai tersebut dgn jagung yg di letakkan di patahan pohon jambu itu. Tidak heran kalau tidak sedikit tupai ygberlarian di pohon-pohon depan hunian Si Mbah.
Sesudah menyaksikan pemandangan hijau pepohonan & sawah yg biasa ditanami padi & jagung di hamparan sawah yg terletak disekitar hunian, kita sanggup jalan turun ke bawah kurang lebih 200 meter & kita bakal ketemu dgn sungai mungil yg pemandangan nya tidak kalah menarik . Rata Rata aku menggandeng anak aku utk main-maindi kira kira bebatuan, atau bahkan sesuai kemarau bersama airnya yg jernih aku menggandeng mereka utk mandi di sungai mungil itu, maklum beda dgn aku, anak-anak jaman saat ini telah tak tahu menyangkut narasi "mandi di kali" seperti jaman aku dahulu. Nah ini sambil mengenalkan mereka pun sambil bercerita musim dulu. Nyata-nyatanya nyebur di kali menciptakan mereka pass menyukai, bahkan lebih suka daripada berenang di kolam renang, maklum anak kota jaman kini telah gak sempatperhatikan pemandangan yg alami. ( sumber Mandra3kusumo )
====================
sumber kompasiana
Melacak Goa Mistis Zaman Majapahit Nan Eksotis
Keberadaan goa, juga sebagai ruangan buat berkontemplasi, merenungi diri, menyepi, semedhi atau apapun namanya telah dikenal sejak jaman nabi. Demikian serta di abad 14 M, waktu Pulau Jawa berada di bawah panji Majapahit. Tidak Sedikit goa dipakai oleh penganutnya buat jalankan ritual menyepi, lakukan pendekatan terhadapsang penguasa alam menurut keyakinan & kepercayaaannya. Goa-goa itu ada yg benar-benar telah sedia di alam berupa goa alam, ceruk atau liang. Tapi adapula goa ygsengaja dibuat dgn memahat & melubangi bukit atau batu bersama pertimbangkan aspek-aspek kepercayaan.
Goa Gembyang terletak di Desa Kuripansari, Kecamatan Pacet, Mojokerto. Pas di tepi jalan menuju Hunian Sakit Kusta Sumber Glagah. Goa Gembyang ini diakui sbgruangan pertapaan Raden Wijaya sebelum jadi raja majapahit. Goa Gembyang ialah goa alam yg ditemukan di segi timur suatu bukit. Lingkungan sekitarnya asri & teduh. Mulut & bidang dalam goa lumayan lebar & luas. Kesan Mistis semakin terasa kala masuk goa yg gelap. Ada bau kemenyan & dupa sesekali melalui di depan indera penciuma. Di tengah ada lembaran kain putih semacam tirai penutup. Disitu tersembunyi semacam petilasan, ruang penganut kepercayaan tertentu lakukan ritual. Di pojok kanan goa, ada ceruk penambahan yg dinamakan Goa Putri. Sedang disebelah kiri ada goa mungil yg dinamakan Goa Maling. Konon, Goa Maling ini tembus hingga di Sumur Upas, Trowulan Mojokerto. Di Sekitar goa ditemukan sekian banyak arca-arca yg telah tak utuh & serpihan artefak yg menunjukkan bahwa area ini di periode dulubisa jadi akbar termasuk juga bangunan karesian atau mandala. Lokasi menggembleng diri. Lokasi buat menuntut ilmu olah pikir, olah batin & olah fisik. Tidak heran,hingga sekarang ini terhadap ketika tertentu, tidak sedikit visitor yg memanfaatkannya buat ritual cocok kepercayaannya.
EmoticonEmoticon