Wisata sejarah di makam Tondonegoro Pati merupakan salah satu wisata sejarah-religi yang mengesankan di pusat Kota Pati, Jawa Tengah. Pasalnya, makam Raden Tondonegoro berada di jantung Kota Pati, yaitu sebelah kantor Bupati Pati, bersebelahan dengan kantor DPRD Kabupaten Pati, dan tepat berada di samping kantor perpustakaan dan arsip (Arpusda) Kabupaten Pati.
Lalu, siapa Raden Tondonegoro itu? Menurut info yang diperoleh dari Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Pati, Tondonegoro adalah bupati Pati kedua pada zaman Kabupaten Pati setelah boyongan atau berpindah pusat pemerintahan dari Desa Kemiri menuju Desa Kaborongan yang kemudian berganti nama dari nama Pesantenan Pati menjadi Kabupaten Pati.
Wisata Sejarah di Makam Tondonegoro Pati
Raden Tondonegoro adalah anak tunggal dari bupati pertama bernama Adipati Tombronegoro. Sementara itu, nama kecil Raden Tondonegoro adalah Raden Tondo. Lantas, setelah memerintah Kabupaten Pati pada sekitar 1330, Raden Tondo mendapatkan gelar Adipati Tondonegoro.
Adipati Tondonegoro tidak punya keturunan sehingga masa pemerintahan Kabupaten Pati selanjutnya dilanjutkan oleh para pembesar atau penggede di Pati, seperti Ki Gede Ronggowongso yang saat ini dikenal dengan daerah Ronggowangsan, Ki Gede Jiwonolo yang saat ini diabadikan dengan nama daerah Juwanalan, serta Ki Gede Plangitan yang saat ini diabadikan dengan nama daerah Plangitan. Pergantian dari masa pemerintahan Adipati Tondonegoro menuju beberapa pembesar Kabupaten Pati terjadi sekitar tahun 1398.
Perlu diketahui, Kabupaten Pati sejatinya berawal dari peperangan antara Kadipaten Paranggaruda dan Kadipaten Carangsoka yang kemudian dimenangkan oleh Carangsoka dengan raja atau penguasanya adalah Adipati Puspohandungjoyo. Sementara itu, pemerintahan Adipati Puspohandungjoyo dilanjutkan oleh Kembangjoyo sebagai panglima perang dan abdi Puspohandungjoyo. Di tangan Kembangjoyo inilah Paranggaruda dan Carangsoka disatukan dengan nama Kadipaten Pesantenan Pati di mana pusat pemerintahannya dipindah di Desa Kemiri yang letaknya berada di tengah antara daerah Paranggaruda dan Carangsoka.
Adipati Kembangjoyo ini setelah mendirikan Kadipaten Pesantenan Pati kemudian bergelar Jaya Kusuma atau dalam ejaan Jawa "Joyo Kusumo". Masyarakat Pati mengenalnya dengan Wasis Joyokusumo. Nah, wasis Joyokusumo ini memiliki putra bernama Raden Tombro yang kemudian saat memerintah Pati dikenal dengan Raden Tombronegoro. Raden Tombro memiliki anak bernama Raden Tondo.
Sayangnya, makam Raden Tondonegoro sebatas sebagai makam peninggalan sejarah dan praktis tidak ada peziarah. Kalau pun ada, sangat sepi. Makam Raden Tondonegoro sendiri dikunci sehingga peziarah boleh jadi kesulitan saat ingin berziarah dan mendoakan bupati Pati kedua ini.
Makam Tondo negoro yang beralamat di Jalan Tondonegoro menjadi salah satu rekomendasi saat hendak wisata sejarah-religi di pusat Kota Pati, Jawa Tengah. Wisata Pati semakin lengkap jika kita juga menyambangi pesarean keturunan kedua dari tokoh yang mendirikan atau babat alas Kabupaten Pati ini.
Dengan mengetahui leluhur kita pada masa lampau, kita akan tahu perjuangan leluhur untuk kemudian kita tiru dan kita aplikasikan dalam kehidupan nyata. Dengan begitu, wisata sejarah di makam Tondo negoro Pati menjadi refleksi penting untuk mencintai negara, minimal pada tingkat Kabupaten Pati.
sumber tim wisata sejarah Direktori Pati
EmoticonEmoticon