Konon nama Kertosono diambil dari seorang nama pahlawan yang berasal dari daerah Kuncen Kecamatan Patianrowo. Dulu hidup seseorang yang bernama Kertosono atau biasa di panggil Mbah Kerto, Beliau adalah seorang pembabat hutan yang tidak lain dilakukan mbah kerto hanya untuk mempertahankan daerah tersebut dari jajahan belanda.
Namun kejadian bersejarah mulai terjadi ketika pasukan yang di komandoi Mbah Kerto mempertahankan tempat tersebut dari jajahan belanda yang di kenal dengan perang “Treteg Tosono” yang berada di atas jembatan sungai Brantas. Para tentara Belanda sendiri membangun jembatan sebagai jalur penghubung sekaligus mempermudah Belanda menjajah tempat tersebut, namun dengan kegigihan pasukan Mbah Kerto pertumpahan darahpun tak terelakkan.
Saksi bisu dari perang “Treteg Tosono” kini masih gagah berdiri di terjang waktu dan aliran sungai Brantas. Untuk memperingati perang Treteg Tosono, biasanya para penduduk sekitar waktu hari raya Idhul Fitri (bodo) datang langsung ke Treteg Tosono yang kini disebut sebagai jembatan lama, mereka mengingat kembali & mendoakana para pahlawan yang gugur ketika perang Treteg Tosono dulu.
Maka dari itu di Kecamatan Kertosono tidak ada tempat yang bernama Kertosono ataupun desa Kertosono, di karenakan Kertosono sendiri adalah nama dari seorang pahlawan. Makam dari Mbah Kerto tidak berada di Kecamatan Kertosono melainkan di barat Pondok milik Pak Komari di Desa Kuncen kecamatan Patianrowo.OLEH: SETIYONO HADI
Namun kejadian bersejarah mulai terjadi ketika pasukan yang di komandoi Mbah Kerto mempertahankan tempat tersebut dari jajahan belanda yang di kenal dengan perang “Treteg Tosono” yang berada di atas jembatan sungai Brantas. Para tentara Belanda sendiri membangun jembatan sebagai jalur penghubung sekaligus mempermudah Belanda menjajah tempat tersebut, namun dengan kegigihan pasukan Mbah Kerto pertumpahan darahpun tak terelakkan.
Saksi bisu dari perang “Treteg Tosono” kini masih gagah berdiri di terjang waktu dan aliran sungai Brantas. Untuk memperingati perang Treteg Tosono, biasanya para penduduk sekitar waktu hari raya Idhul Fitri (bodo) datang langsung ke Treteg Tosono yang kini disebut sebagai jembatan lama, mereka mengingat kembali & mendoakana para pahlawan yang gugur ketika perang Treteg Tosono dulu.
Maka dari itu di Kecamatan Kertosono tidak ada tempat yang bernama Kertosono ataupun desa Kertosono, di karenakan Kertosono sendiri adalah nama dari seorang pahlawan. Makam dari Mbah Kerto tidak berada di Kecamatan Kertosono melainkan di barat Pondok milik Pak Komari di Desa Kuncen kecamatan Patianrowo.OLEH: SETIYONO HADI
EmoticonEmoticon