KOMIK PETRUK GARENG

21:33
KOMIK PETRUK GARENG Bagi anak-anak yang tumbuh di tahun 1980-an sampai awal 1990-an, pasti tidak melewatkan komik Petruk-Gareng karya Tatang S. Komik Petruk-Gareng Tatang S. dicetak dalam kertas murahan. Hitam-putih. Tidak ada gambar berwarna kecuali halaman sampul. Setiap halaman komik umumnya hanya terdiri dari dua panel. Yang juga paling diingat dari komik Petruk-Gareng rekaan Tatang S. tentulah ceritanya. Cerita biasanya berlangsung di Desa Tumaritis, tempat Petruk, Gareng, Bagong, dan ayah mereka, Semar, tinggal. Dan, pembaca setianya pasti ingat ada dua tema cerita yang sering disodorkan Tatang lewat komik petruk-Gareng-nya: yaitu kisah mistis Petruk ketemu/digoda setan, hantu, dedemit, dan sebangsanya; serta Petruk dan/atau Gareng jadi superhero pahlawan Tumaritis (Megaloman Tumaritis, Batman Tumaritis, Superman Tumaritis) yang siap membasmi kejahatan. Kisah Petruk/Gareng ketemu setan sangat tipikal, dan di kemudian hari paling dikenang pembacanya. Biasanya, Petruk ketemu gadis cantik bahenol di tengah jalan sendirian. Bersikap gentleman dengan berharap bisa dijadikan pacar, Petruk menawarkan diri mengantar sang gadis pulang. Nah, biasanya, si gadis minta diantar ke rumahnya di suatu tempat. Petruk sadar tempat yang dimaksud kuburan, lantas bertanya pada sang gadis cantik nan bahenol tadi. Pada bagian ini, kemudian si gadis memperlihatkan jati diri aslinya: sesosok setan menyeramkan dengan lidah terjulur dan buah dada menggantung. Petruk lantas lari terbirit-birit. Kali lain, Petruk bermalam di rumah si gadis. Eh, begitu bangun di pagi hari, ia berada di atas kuburan, bukan di rumah gedong. Tatang sangat jago menggambar cewek cantik nan bahenol. Karakter cewek-cewek komik Petruk-Gareng Tatang S. selalu digambarkan berparas cantik dengan rambut panjang terjuntai dan dada yang montok. Petruk-Gareng memang bukan tokoh sembarangan. Mereka dibuat seolah-olah berasal dari pinggiran Jakarta, punya impian, namun mewakili kesialan rakyat kecil yang kadang mimpinya tergilas nasib kejam ibu kota. Ceritanya juga sangat sederhana. Kadang Petruk-Gareng mengisi waktu luang dengan memancing, kerja serabutan, selalu kantong kempes (tongpes) alias gak punya duit, hingga cinta tanah air sebab terlalu terlibat kegiatan ronda.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »