Sejarah Cepu

07:19


Karena peperangan adipati Tuban dan Adipati Bojonegoro lahirlah #Cepu
Sejarah Cepu
Mengapa bernama Cepu? Cerita rakyat yang melegenda, mengisahkan asal usul nama Cepu bermula dari peristiwa peperangan dua orang adipati, yaitu Adipati Tedjo Bendoro (Tuban) dan Adipati Djati Koesoema (Bojonegoro) Jawa Timur.
Alkisah Adipati asal Bojonegoro Djati Koesoema kalah perang. Sudah menjadi adat terikat tempo dulu, yang kalah harus menyerahkan semua kekanyaannya, putra-putrinya dan membayar ganti rugi. Termasuk putri Adipati Djati Koesoema, Retno Sari, putri cantik ini diserahkan kepada Adipati Tedjo Bendoro. Sayang, Retno Sari keberatan, dia melanggar janji dan kesapakatan adat, wanita ini melarikan diri.
Dari kisah pelarian putri rupawan ini, lahir nama-nama punden, dukuh, desa dan lokasi seperti Tuk Buntung dan lainnya. Larinya gadis cantik ini membuat Adipati Tedjo Bendoro murka, dia terpaksa melepas senjata mirip panah kearah sang putri, senjata itu persis mengenai bagian paha (Jawa, pupu).
Pusaka kecil mirip panah yang dilepas Adipati Tedjo Bendoro, saat itu dikenal dengan nama Cempulungi. dan dari senjata ampuh tadi, lantas (mungkin) lahir nama Cepu.
Versi lainnya adalah, karena senjata tersebut mengenai / menancap (jawa, nancep) di paha (jawa, pupu) sang Putri, maka sejak itu disebut sebagai CEPU.
Banyak catatan sejarah yang menuliskan nama Cepu didalamnya. Babad Tanah Jawa juga menuliskan tentang Cepu. semua ini tak lepas dari sepak terjang Arya Jipang / Arya Penangsang. Cerita atau babad pelarian Raja Majapahit, Prabu Brawijaya, juga menyebutkan tentang Cepu. Tapi untuk kebenarannya masih diperlukan kajian lebih dalam lagi, karena masih ada beberapa kesimpangsiuran di dalamnya.
Sejarah perminyakan Indonesia bahkan dunia juga mencatatkan nama Cepu di dalamnya. Hal ini merupakan suatu kebanggan tersendiri buat masyarakat Cepu.
Pada zaman penjajahan, Cepu merupakan salah satu kota penting, karena kandungan minyak dan hutan jatinya. Di Cepu dapat dijumpai beberapa bangunan peninggalan Belanda yang masih awet hingga masa kini. Salah satu bangunan yang unik adalah, loji klunthung. Peninggalan lain yaitu Gedung Pertemuan SOS Sasono Suko dan Kuburan Belanda (Kuburan Londo) yang terletak di desa Wonorejo Kelurahan Cepu.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »