MBAH GARENG NGROTO GUBUG (BUYUT PRESIDEN RI 4)

07:16
MBAH GARENG NGROTO GUBUG (BUYUT PRESIDEN RI 4)
Ada sebuah makam sederhana namun punya nilai khusus yang berada di pekuburan desa Ngroto kec. Gubug. Warga setempat menyebutnya sebagai makam Mbah Gareng yang dipercaya secara turun temurun sebagai kakek buyut dari KH. Abdurahman Wahid alias Gus Dur Presiden RI ke-4. Mbah Gareng adalah nama panggilan dari Kyai Khoiron. Konon kyai Khoiron ini bertubuh kurus dan pendek sehingga dipanggil dengan sebutan “Gareng”.
Kyai Khoiron dulunya adalah pendatang dari daerah Tingkir Salatiga yang belajar mengaji di daerah Ngroto dimana dia dimakamkan sampai saat ini. Kyai Khoiron belajar mengaji kepada seorang guru bernama Kyai Hamidin dan Kyai Sirajudin yang dikenal sebagai ulama pendatang yang mengajarkan agama di daerah Ngroto Gubug. Mbah Gareng dikenal oleh lingkungan setempat kala itu sebagai seorang santri yang sangat menonjol karena ketekunan dan kepandaiannya dalam hal agama. Setelah bertahun-tahun menimba ilmu di pesantren Mbah Gareng semakin terlihat kepandaiannya berdakwah. Banyak warga sekitar yang belajar ilmu agama kepadanya. Setelah menikah dengan seorang wanita yang juga warga setempat maka mbah Gareng memutuskan untuk menetap di daerah Ngroto dan tidak kembali ke Tingkir. Dari hasil pernikahannya Mbah Gareng menurunkan dua orang anak yaitu Asyari dan Asyngari. Asyari merantau untuk memperdalam ilmu agama ke daerah Tuban dan lalu menetap di Jombang. Nah dari Anak Mbah Gareng yang bernama Asyari inilah kemudian menurunkan Kyai Hasyim Asyari yang dikenal sebagai Tokoh pendiri Nahdatul Ulama (NU) yang merupakan kakek dari KH. Abdurahman Wahid atau biasa dipanggil Gus Dur. Silsilahnya berlanjut dari Kyai Hasyim Asyhari menurunkan Kyai Wahid Hasyim yang pernah menjabat sebagai Menteri Agama RI dan selanjutnya Kyai Wahid Hasyim menurunkan KH. Abdurahman Wahid atau Gusdur.

Versi lain, Kyai Asyari adalah anak dari Kyai Abu Sarwan namun memang betul bahwa Kyai Abu Sarwan berasal dari daerah Tingkir Salatiga. Mbah Gareng juga berasal dari daerah Tingkir Salatiga. Mungkinkah Kyai Khoiron dan Kyai Abu Sarwan itu adalah orang yang sama? Wallahu a'lam

Artikel Terkait

Previous
Next Post »